Menjelajahi Keunikan Kampung Kawa: Destinasi Wisata Tradisional di Nagekeo

Kampung Kawa,  Keajaiban Tersembunyi di Nagekeo - Flores

Kampung Kawa memiliki 13 rumah adat tradisional nagekeo warisan nenek moyang yang masih mempertahankan budaya megalitikum, menyatu dengan alam
Deretan rumah adat Nagekeo di Kampung Kawa yang menyatu dengan alam. Nuansa nomaden zaman prasejarah begitu terasa di sini
gambar: twitter_pakgurusd



tempatguru.com. Flores, pulau dengan kekayaan budaya yang melimpah. Tidak hanya punya destinasi populer seperti Waerebo, Bena, dan Wologai.  


Kampung Kawa, sebuah destinasi baru yang menarik, telah merangkak ke permukaan dunia pariwisata Flores, NTT. Terletak di wilayah Desa Labolewa, Nagekeo, kampung tradisional ini menawarkan pengalaman yang unik dan autentik. Berjejer di tengah padang savana dengan latar belakang pegunungan, Kampung Kawa bukan hanya tentang arsitektur rumah adat, tetapi juga tentang perjalanan sejarah panjang manusia. 


Mari kita telusuri lebih dalam tentang keindahan dan keunikan kampung ini.




Letak Kampung Kawa

Salah satu keunggulan kampung kawa adalah viewnya yang indah. Pemandangan indah kampung kawa sangat komplit:  gunung dan deretan pegunungan dari segala sisi serta padang savana dan kumpulan  ternak kuda, sapi dan kerbau
Untuk menikmati view yang indah, Anda tidak perlu jauh-jauh pergi ke gunung. Kampung Kawa menawarkan view yang indah dari ke-4 penjuru mata angin
sumber gambar: beritasatu.com


Secara administrative, Kampung Kawa masuk dalam wilayah Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo.


Kawa adalah kampung tradisional Nagekeo yang terletak di bentangan alam luas yang diapit oleh deretan pegunungan dan gunung. Di sebelah utara, ada gunung Amegelu yang sangat dekat dengan kampung Kawa. Jauh di Selatan ada deretan pegunungan yang membentang hingga Gunung Ebulobo di arah barat daya.


Di bagian paling barat, ada jejeran pegunungan dan di baliknya tersembul Gunung Inerie yang terletak di Kabupaten Ngada.


Ketika pandangan diarahkan ke timur, di sana ada Gunung Toto dan Wuse dalam tampakan siluet biru dan menjadi latar dataran Madawitu. Agak dekat di timur ada Gunung dan Lembah Manungae.


Topografi di area Kampung Kawa terbilang komplit; Pegunungan, Lembah dan gunung-gunung serta padang rumput yang ditumbuhi pepohonan perdu membuat wilayah sekitar Kampung Kawa begitu indah.


Bila matahari terbit, view yang ditawarkan tak kalah indahnya. Demikianpun saat matahari kembali ke peraduannya; pemandangannya pun tidak kalah spektakuler. Moment sunrise ataupun sunset di Kampung Kawa selalu dinanti para turis. Mereka bagitu antusias saat menyongsong matahari di ufuk timur dan mengantar matahari ke peraduannya di ufuk barat dengan sebuah euphoria.


Seiring dengan redupnya matahari, suhu udara di Kampung Kawa perlahan mulai menurun hingga di bawah 23 derajat celsius.


Kampung Kawa berada di landscape padang savana yang luas. Hampir tidak ditemukan ladang pertanian atau persawahan sebagaimana di tempat lain. Kehadiran Kampung Kawa di tengah padang rumput tanpa banyak sentuhan tangan manusia, membuat kampung ini terlihat begitu alami dan kuno. Hal ini mengingatkan kita akan periode perjalanan sejarah panjang homo sapiens, tepatnya pada masa ketika nenek moyang kita masih berpindah-pindah untuk berburu dan meramu.


Itulah sebabnya, ketika memasuki Kampung Kawa ini, ada semacam deja vu budaya, kita orang-orang modern menemukan setitik cara hidup kita dan sepenggal ingatan sisa budaya nomaden homo sapiens begitu terasa.



Keunikan Kampung Kawa

Keberadaan kuda yang dilepaskan begitu saja dan membaur dengan manusia
Kuda adalah sarana transportasi tradisional yang masih dipelihara. Sekain itu, kuda juga sangat penting dalam perburuan, suatu praktek yang masih dipertahankan dan dipraktekkan dalam musim-musim tertentu


Kampung Kawa sudah lama berdiri. Dilihat dari struktur dan material pelengkap, kampung ini sudah eksis sejak zaman budaya batu besar, atau setidaknya mereka tetap mempertahankan budaya itu ketika suku-suku lain sudah beranjak ke tahapan budaya selanjutnya. Hal itu berdasarkan material batu berupa dolmen walaupun dalam ukuran yang relative kecil.


Kampung ini hanya memiliki 13 rumah adat. Saat ini hanya ada 12 rumah adat karena 1 rumah adat sudah roboh dan belum sempat dibangun kembali.


Penghuni tetap kampung ini hanya berjumlah kurang lebih 500 jiwa. Sejak tahun 1950-an, sebagian orang Kawa telah bermigrasi ke Madawitu untuk bersawah. Lalu, sejak tahun 1980-an, banyak ketururunan Kampung Kawa memelih menetap di sepanjang jalan di Boamaso. Yang tersisa di Kampung Kawa adalah anggota keluarga yang ditugaskan untuk mendiami rumah adat suku.

material rumah adat kampung kawa semuanya serba alami, tidak boleh menggunakan material buatan pabrik seperti semen, paku atau kaca
Material rumah adat Kawa semuanya harus dari alam dan harus natural




Itulah sebabnya, sekilas terlihat bahwa penduduk kampung Kawa hanya sedikit. Namun cara ini terbukti efektif untuk menjaga keaslian Kampung Kawa yang mempertahankan kesatuan erat antara mikrokosmos dengan makrokosmos, yang membuat kampung ini tetap antic, kuno dan eksotis.


Rumah adat di kampung Kawa adalah rumah kolong. Tiang-tiang utamanya langsung ditancapkan ke tanah. Alas atau lantai rumah terbuat dari papan kayu, sementara dindingnya terbuat dari kayu dan sebagian lagi dari bambu. Atapnya terbuat dari alang-alang.


Secara umum, ukurannya relative kecil dan tanpa kamar. Ada tungku perapian yang buat dari tanah yang digundukkan.

Interior rumah adat Kawa sangat penting. Di sini berlangsung semua aktivitas, termasuk memasak dan membicarakan hal-hal penting
Di tengah kesederhanaan, penduduk setempat dengan tangan terbuka menerima wisatawan yang mau merasakan cara hidup tradisional mereka


Semuanya terbuat dari material yang disediakan oleh alam, tanpa material semen, besi dan kaca hasil ciptaan teknologi manusia modern yang menurut tua-tua adat kampung ini termasuk pemali.


Semua rumah dibangun berjejer di sisi utara dan Selatan. Di tengah kampung ada halaman halaman yang luas, tempat warga berkumpul, bermain, dan menjalankan ritual adat. Di salah satu sudut kampung ada tiang kayu bercabang dua yang disebut Peo, simbol persatuan suku-suku yang mendiami Kampung Kawa.


Setiap tahun ada ritual adat tinju yang diadakan di tengah kampung. Para petinju dari berbagai kampung di Nagekeo diundang. Acara tinju digelar di tengah kampung. Malam hari ada tarian yang disebut Teke.



Cara Menuju Kampung Kawa

Persiapan pesta adat di tengah kampung kawa di kala senja. Semuanya dikerjakan bersama dan untuk bersama
Memasak dengan cara membakar adalah peninggalan budaya kuno yang masih dipraktekkan di Kawa. Itulah eksotisnya


Kampung Kawa berada pada ketinggian 600 meter dpl dengan suhu 20-29 derajat Celsius. Secara administrative, Kampung Kawa masuk dalam wilayah desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Nagekeo.


Kampung Kawa adalah salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur. Kampung ini terletak di Desa Labolewa, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, sekitar 30 kilometer dari Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.



1. Dari Mbay


Untuk menuju Kampung Kawa dari Mbay, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau jasa tour and travel.


a. Dengan Kendaraan Pribadi


Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa langsung menuju ke Kampung Kawa dengan mengikuti rute berikut:
  1. Dari Kota Mbay, arahkan kendaraan Anda ke arah selatan menuju Desa Boanio.
  2. Setelah melewati Desa Boanio, Anda akan menemukan pertigaan menuju Desa Labolewa di sebelah kanan.
  3. Masuk jalan tersebut menuju Desa Labolewa yang berjarak kurang lebih 5 km dari pertigaan.


b. Dengan Kendaraan Umum


Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik angkutan umum dari Kota Mbay menuju Aegala. Sebelum sampai di Aegela, Anda harus turun di pertigaan jalan menuju Desa Labolewa. Setelah itu, Anda bisa melanjutkan perjalanan dengan naik ojek menuju Kantor Desa Labolewa.



2. Dari Ende


Untuk menuju Kampung Kawa, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau jasa tour and travel. Jarak tempuh dari Kota Ende ke Kampung Kawa adalah sekitar 130 kilometer



a. Dengan Kendaraan Pribadi


Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti rute berikut:
  1. Dari Kota Ende, arahkan kendaraan Anda ke arah barat lewat jalan trans-Flores bagian selatan melewati Nangapenda dan Maunori.
  2. Setelah melewati Desa Keo, Anda akan menemukan pertigaan Aegela. Di pertigaan ini, Anda harus mengambil jalan ke kanan, yang menuju Mbay.
  3. Ikuti jalan tersebut hingga Anda menemukan pertigaan di sebelah kiri, yang menuju Desa Labolewa. Mudah-mudahan sudah ada papan petunjuk yang memperlihatkan keberadaan Kampung Kawa.



Setelah itu, Anda akan melewati jalan yang cukup menanjak dan berkelok-kelok.

Setelah sekitar 7 kilometer berkendara, Anda akan tiba di Kampung Kawa.



b. Dengan Kendaraan Umum


Jika Anda menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik angkutan umum Rute Ende – Mbay. Setelah pertigaan Aegela, kendaraan akan berbelok ke kiri menuju Mbay.


Anda tinggal memberitahu kepada kernek untuk untuk turun di pertigaan menuju Desa Lebolewa. Kantor Desa berada sekitar 5 km ke arah barat. Anda bisa menggunakan ojek ke sana.



3. Dari Bajawa


Untuk menuju Kampung Kawa, Anda bisa menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum, atau jasa tour and travel. Jarak tempuh dari Kota Ende ke Kampung Kawa adalah sekitar 85 kilometer. 


a. Dengan Kendaraan Pribadi


Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, Anda bisa mengikuti rute berikut:
  1. Dari Kota Bajawa, arahkan kendaraan Anda melewati jalan trans-Flores, ke arah timur menuju Kabupaten Nagekeo.
  2. Setelah menelusuri beberapa daerah di Ngada dan Nagekeo, seperti Mataloko, Gako, Boawae, Ndora, Anda akan tiba di pertigaan Aegela.
  3. Dari pertigaan ini, Anda harus mengambil jalan ke kiri, yang menuju Mbay.
  4. Ikuti jalan tersebut hingga Anda menemukan pertigaan di sebelah kiri, yang menuju Desa Labolewa. Mudah-mudahan sudah ada papan petunjuk yang memperlihatkan keberadaan Kampung Kawa.

b. Dengan Kendaraan Umum


Jika menggunakan kendaraan umum, Anda bisa naik angkutan umum dari Kota Bajawa menuju Kota Mbay. Tanyakan saja kepada sopir dan kernek bis. Mereka akan memberhentikan Anda di tempat menuju Kampung Kawa.



4. Dengan Jasa Tour and Travel



Jika Anda ingin lebih praktis, Anda bisa menggunakan jasa tour and travel yang menawarkan paket wisata ke Kampung Kawa. Dengan jasa tour and travel, Anda akan dipandu oleh pemandu wisata yang berpengalaman dan akan memudahkan Anda untuk menjelajahi Kampung Kawa.


Bila menggunakan jasa tour and travel, Anda memiliki dua pilihan untuk mencapai Kampung Kawa.


Biasanya tour leader akan menawarkan cara mencapai Kampung Kawa dengan berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan walaupun sudah ada akses jalan raya yang mencapai kampung.


Berjalan kaki lebih direkomendasikan karena menawarkan pengalaman wisata yang lebih kaya dan unik:
  1. Jalan menuju kampung Kawa melewati alam terbuka dengan hamparan padang rumput. Jangkauan pandangan yang luas memungkinkan wisatawan bisa menikmati keindahan pemandangan alam ke segala penjuru.
  2. Beberapa tanjakan menuju Kampung Kawa memberikan pengalaman trekking yang sulit dilupakan karena mata Anda dimanjakan dengan panorama padang sabana, serta ternak sapi dan kuda yang sedang merumput.
  3. Sebelum mencapai Kampung Kawa, pejalan kaki melewati dua dataran tinggi, yakni Lambo dan Malaledu. Dua dataran menjadi spot foto yang menarik bagi wisatawan.

Waktu tempuh sekitar satu setengah hingga dua jam untuk berjalan santai hingga tiba di Kampung Kawa tidak akan terasa. Suguhan pemandangan yang indah serta suhu yang relative akrab ( 20-29 derajat Celsius ) membuat perjalanan Anda tidak terasa Lelah.

Tips Menuju Kampung Kawa


Berikut adalah beberapa tips untuk menuju Kampung Kawa:
  1. Sebaiknya Anda menggunakan kendaraan pribadi atau jasa tour and travel untuk menuju Kampung Kawa. Hal ini karena jalan menuju Kampung Kawa cukup menanjak dan berkelok-kelok.
  2. Jika Anda menggunakan kendaraan pribadi, pastikan kendaraan Anda dalam kondisi prima dan memiliki bahan bakar yang cukup.
  3. Bawalah bekal makanan dan minuman yang cukup untuk perjalanan.
  4. Pakailah pakaian dan sepatu yang nyaman untuk berjalan kaki.
  5. Hati-hati saat berkendara di jalan yang menanjak dan berkelok-kelok.

Semoga informasi ini bermanfaat. Selamat berlibur ke Kampung Kawa!
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url