Di Sumur Kitiran Mas Ada Sumber Air Hidup

Bila berziarah ke Yogyakarta, jangan lupa akan tempat ziarah yang satu ini. Namanya Sumur Kitiran Mas. Kenapa harus ke sana? Karena di Sumur Kitiran Mas ada Sumber Air Hidup. Mau tahu lebih lanjut? Ikuti investigasi tempatguru kali ini. 



Di manakah Sumur Kitiran Mas?

sumur kitiran mas berada di bawah patung bunda maria, di sebelah kiri panti imam gereja maria assumpta pekem

Sumur Kitiran Mas berada dalam Gereja Maria Asumpta - Pakem,  sebelah kiri panti imam, di kaki Bunda Maria



Nama Sumur Kitiran Mas mengacu pada keberadaan dua buah sumur tepat di bawah kaki patung Bunda Maria, di dalam Gereja St. Maria Assumpta di Pakem, Sleman. Sumur ini berada di sebelah kiri Panti Imam, tepat di bawah kaki patung Bunda Maria.

Gereja St. Maria Assumpta sebagai tempat di mana Sumur Kitiran Mas berada sendiri mudah sekali ditemukan. Dari arah Yogyakarta, Gereja ini berada di Pakem, di sebelah kiri jalan utama, tepatnya kilometer 17, menuju Kawasan Wisata Kaliurang.


Nah, bila kalian mau berwisata ke Kaliurang, sempatkan diri untuk mengunjungi Sumur Kitiran Mas ini.



Apa itu Sumur Kitiran Mas


Sumur Kitiran Mas merupakan objek ziarah rohani Katolik yang terdiri dari dua sumur dengan air yang berasal dari sumber yang sama.
dua sumur kitiran mas yang kecil dan yang lebih besar memiliki sumber air yang sama
Di sumur ini, peziarah menimba air. Meminum air Sumur Kitiran Mas menjadi ritual wajib peziarah




Sumur yang lebih kecil memiliki diameter sekitar 20 cm, digali pada tahun 1985, dan dibuka kembali pada tahun 2001 setelah ditutup dalam kurun beberapa waktu. Sumur yang lebih besar dibangun pada tahun 2002 untuk menyedikan air yang lebih banyak bagi jumlah pengunjung yang semakin membengkak.


Menariknya, setiap Selasa malam atau malam Rebo Pahing (kalender Jawa) selalu diadakan doa tirakatan di depan Bunda Maria dalam dengan acara Rebo Paingan di objek ziarah ini.



Sumur Kitiran Mas Sumber Air Hidup


Ide awal keberadaan Sumur Kitiran Mas adalah untuk menciptakan “kesejukan” bagi umat yang mau berdevosi kepada Bunda Maria.
sumber air sumur kitiran mas yang membawa mukjizat
Mukjizat yang terjadi bukan karena airnya tetapi karena pertolongan Tuhan lewat Ibu-Nya, Bunda Maria




Namun, banyak pendoa yang mulai mengakhiri doa mereka dengan mengambil air dari sumur dan meminumnya. Kebetulan beberapa orang yang minum air tersebut mengalami penyembuhan yang mereka yakini sebagai mukjizat dari Bunda Maria.


Selanjutnya kisah itu menyebar sehingga memperkuat keyakinan para pendoa untuk mengambil air sumur dan membawa pulang atau meminumnya langsung. Bahkan kemudian berkembang kebiasaan untuk meminum air yang ditimba dari sumur itu.


Bahkan dewasa ini, meminum air dari sumur Kitiran Mas menjadi ritual wajib bagi para ziarah yang mengunjungi situs tersebut.


Sumur Kitiran Mas menjadi semacam Sumber Air Hidup, mengingat apa yang dulu ditawarkan Yesus kepada seorang perempuan Samaria di Sumur Yakub di kota Sikar ( Yohanes 4: 1-42 ).



Sumur Kitiran Mas - Contoh Inkulturasi Katolik

kendi yang berisi air yang ditimba dari sumur kitiran mas bisa diambil untuk diminum dan dibawa pulang
Kendi berisi air Sumur Kitiran Mas ibarat rahmat yang disediakan Tuhan dalam Mukjizat Kana. Karena Yesus tak mungkin menolak permintaan Bunda-Nya, utarakan permintaanmu lewat Bunda-Nya


Ide untuk menggali sumur Kitiran Mas berasal dari Pastor G.P Sindhunata. Pastor ini percaya bahwa ada sumber air di bawah patung Bunda Maria.


Atas keyakinan itu, digalilan sebuah sumur secara manual dan berukuran kecil tepat di bawah kaki patung Bunda Maria.

Pada awalnya, sebelum sumur digali, Pastor Sindhunata dan beberapa jemaatnya melakukan retret selama satu tahun untuk menemukan tujuh sumber air dari mata air yang berbeda di lereng Gunung Merapi.


Rencananya, air gabungan dari 7 mata air itu akan disatukan dan dimasukkan ke dalam sumur yang bersangkutan.


Mengapa 7 mata air? Seperti kita tahu, angka 7 ( tujuh ) adalah angka penting dalam tradisi Yudeo-Kristiani. Angka itu mewakili kesempurnaan. Dengan demikian, menggabungkan air dari tujuh mata air di Gunung Merapi melambangkan kesempurnaan pemberian air dari Tuhan. Setelah menggali beberapa meter, air akhirnya ditemukan. Selanjutnya dibuatlah sumur yang dilengkapi dengan beberapa ornament bernuansa Jawa.


Sejak semula, keberadaan sumur di Gereja St. Maria Assumpta itu menarik banyak pengunjung. Keberadaannya yang unik karena merupakan ekspresi inkulturasi Gereja,  tidak hanya menarik bagi umat paroki setempat tetapi juga bagi umat dari paroki lain.


Dewasa ini, Sumur Kitiran Mas bahkan menarik, bukan saja bagi umat Katolik Jawa tetapi juga orang Katolik non Jawa bahkan juga yang beragama lain.



Simbolisme dan Fisolofi Sumur Kitiran Mas


Mengamati Sumur Kitiran Mas secara meditative akan membawa Anda ke dalam suasana bathin yang java oriented.
patung batu Buto Bajang, Kupu-kupu, Ikan Kotes, dan Katak yang sarat makna menurut filosofi Jawa
Keberadaan patung  Buto Bajang, ikan kotes, katak dan kupu-kupa sebagai ornamen pelengkap Sumur Kitiran Mas mengekspresikan Local Wisdom pada budaya Jawa 


Hal itu tidak berlebihan karena mulai dari ritual awal hingga pemilihan dan penempatan ornament pelengkap, suasana Jawa sangat kuat.



Misalnya, proses penggalian sumur ini melibatkan beberapa ritual, termasuk tapa, bentuk meditasi dan kedisiplinan diri, serta pengumpulan tujuh jenis bunga yang berbeda, yang dicampur dengan air dari tujuh mata air untuk ditambahkan ke dalam sumur.


Proses ini kemudian diakhiri dengan doa novena kepada Bunda Maria. Selanjunta semua elemen digabungkan di dalam sumur yang diakhiri dengan pemberian nama “Kitiran Mas” atau “Kitiran Kencana” pada sumur ini.

Sumur Kitiran Mas ini dilengkapi dengan timba dan ember yang bergambar salib. Di sekitar sumur juga ada tempat khusus untuk penyalaan lilin. Ada pula deretan kendi, patung-patung batu yang menggambarkan Buto Bajang, Kupu-kupu, Ikan Kotes, dan Katak yang diadopsi dari kebijaksaan lokal.


Dalam filosofi Jawa, patung-patung batu itu merupakan tanda yang membawa pesan agar manusia harus berusaha keras dalam menghadapi segala tantangan. Patung Kupu-kupu melambang kan keikhlasan untuk menjalankan segala kewajiban dan tugas hidup. Sedangkan Patung Katak melambangkan kepasrahan dan kesederhanaan.

Manusia digambarkan seperti Ikan Kotes. Sebagaimana ikan hanya bisa hidup karena air, manusia juga demikian. Ia hanya bisa hidup karena “air kasih-Nya.” Di dalam air kasih Allah itu, manusia bisa berenang di tengah keindahan dunia yang Allah berikan. Sedangkan Patung Buto Bajang merupakan tanda yang mengingatkan manusia agar selalu rendah hati, tidak sombong dan tulus dalam hidup ini.


Itulah Sumur Kitiran Mas atau Kitiran Kencana. Pasti ada pengalaman lain yang bisa Anda dapatkan di tempat ziarah Katolik yang satu ini.
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url