Lembaga Sosial: Sistem Nilai dan Norma Terkait Kebutuhan Dasar Individu dan Masyarakat
![]() |
Keluarga, contoh lembaga sosial yang ada dalam masyarakat |
Selamat membaca materi ini.
+ + + +
A. Pengertian Lembaga Sosial
B. Unsur Pokok Lembaga Sosial
Ada 3 ( tiga ) unsur pokok Lembaga social:
1. Pertama, Nilai
2. Kedua, Norma
![]() |
Norma adalah patokan perilaku untuk mencapai atau melindungi Nilai |
Norma adalah cara, alat atau system kelakuan untuk diciptakan untuk mendapatkan atau mewujudkan apa yang diharapkan atau dicita-citakan individu dan masyarakat tersebut ( nilai ) serta menghindari atau mendiadakan apa yang tidak diharapkan dan tidak diinginkan.
Ada hubungan yang erat antara nilai dan norma.
Pertama, Norma mewujudnyatakan nilai.
Kita telah mengetahui bahwa Nilai ( Value ) adalah konsepsi atau pemikiran tentang segala sesuatu yang baik, berharga dan berguna. Sebagai konsep, nilai bersifat abstrak atau tidak terwujud. Nilai yang tidak berwujud itu diwujudkan oleh Norma. Misalnya, nilai kesehatan diwujudkan atau ditampakkan oleh aturan atau norma kesehatan, di antaranya, rajin berolah raga, istirahat yang cukup, makan sesuai kebutuhan dan sebagainya.
Kedua, Norma melindungi Nilai.
Karena nilai ( value ) itu sangat penting dan berharga maka nilai itu harus dilindungi. Nah, alat perlindungan nilai itu adalah norma. Misalnya, semua kebudayaan sangat menghormati nilai kehidupan. Karena nilai kehidupan itu begitu penting maka muncul norma-norma untuk melindunginya dalam bentuk perintah “Jangan membunuh orang lain dan diri sendiri.”
3. Ketiga, kebutuhan.
Secara bebas, kebutuhan bisa didefinisikan sebagai segala sesuatu yang sangat diperlukan individu dan masyarakat supaya bisa survive atau agar hidup secara layak. Kebutuhan bersifat mendesak sehingga mau tidak mau harus dipenuhi. Bila tidak, hidup individu dan masyarakat bisa bermasalah.
Ada banyak ahli yang berbicara tentang kebutuhan. Di antaranya adalah Abraham Maslow. Dia memetakan kebutuhan dasar manusia ke dalam 5 ( lima ) tingkatan secara hirarkis, mulai dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan afeksi, kebutuhan penghargaan hingga kebutuhan aktualisasi diri.
Sedangkan Virginia Henderson mengidentifikasi adanya 14 kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi demi empat komponen utama hidup manusia, yaitu komponen biologis, psikologis, kultural, dan spiritual.
C. Pembentukan Lembaga Sosial
1. Secara Tidak Terencana
Misalnya, “Bagaimana cara memenuhi kebutuhan akan makanan?” Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia menciptakan sistem pertanian ( termasuk dalam Lembaga social Ekonomi ) yang dimulai dari cara-cara yang paling sederhana yaitu sistem nomaden, ladang berpindah hingga intensifikasi pertanian modern saat ini.
Selanjutnya cara itu ditetapkan, dipolakan dan diatur menjadi norma yang dipakai oleh individu dan anggota masyarakat pada generasi-generasi selanjutnya untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Mereka tidak perlu lagi melawati proses trial and error itu. Mereka cukup melakukan inovasi bila cara terdahulu sudah tidak up to date lagi atau sudah dirasa kurang efektif dan efisien.
2. Secara Terencana
3. Tahap-Tahap Pembentukan Lembaga Sosial
a.
Cara (usage). Ketika
dihadapkan dengan suatu kebutuhan yang mendesak, manusia akan bertanya, ”Bagaiamana kebutuhan
ini bisa dipenuhi?” Pertanyaan itu mendorong manusia untuk mencari cara-cara
tertentu yang paling tepat dan praktis. Cara-cara ( usage ) itu biasanya
dirintis dan diciptakan oleh satu orang atau satu kelompok tertentu lalu disempurnakan
terus menerus lewat proses trial and
error. Tujuanya agar cara ( usage ) tersebut semakin efektif dan efisien. Karena
belum umum dan masih ada kesalahan sana sini orang lain sering menertawakannya. Itulah yang sering dialami para perintis dan penemu.
b.
Kebiasaan (folkways).
Bila cara ( usage ) tersebut berhasil maka cara ( usage ) itu akan semakin
dikenal luas serta mulaidipakai oleh orang atau kelompok lain. Pada tahap ini cara (
usage ) akan berubah menjadi kebiasaan ( folkways ). Kebiasaan mengandung dua makna: suatu tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang dan diakui oleh lebih banyak orang ( bukan hanya satu orang atau satu kelompok ).
c. Tata kelakuan ( mores ): Bila kebiasaan itu diakui dan diterima sebaga kaidah atau patokan perilaku maka kebiasaan itu akan berubah menjadi tata kelakuan ( mores ). Tata kelakuan itu akan berperan sebagai pengawas perilaku. Orang yang melanggar tata kelakuan selain ditegur ( oleh orang lain ) tapi juga akan merasa sangat bersalah ( dari dalam diri sendiri ).
d. Adat-istiadat ( custom ): Suatu keadaan di mana norma
diterima secara bulat oleh semua anggota komunitas karena kesadaran kolektif
bahwa norma itu amat penting dan berguna. Orang yang melanggarnya akan
dikenakan sanksi, baik sanski sosial,
materi ataupun fisik.
Secara umum setiap lembaga sosial berkembang melewati tahap-tahap itu. Kita bisa ambil contoh perkembangan computer sebagai alat yang dipakai dalam semua lembaga sosial.
Pada mulanya computer itu ditemukan dan dipakai oleh satu orang. Lalu temuan itu menarik minat kelompok terdekat dan seterusnya. Saat ini penggunaan computer menjadi suatu custom. Untuk mempermudah pekerjaan dalam dunia yang kompetitif dewasa ini setiap orang atau kelompok dituntut untuk menggunakan computer dalam pekerjaan mereka sehari-hari.